Selasa, 20 September 2016

PUNCAK GUNUNG GEDE PANGRANGO

Alun-alun Surya Kencana Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
So, this is the second time, the second chance for me to visit Mount Gede's Peak, ketika diajak temen, aku mah anaknya hayuan.. hayu-hayu aja kalau diajak mah..dulu juga kuat naik gunung, dengan modal dulu kuat yaudah hayuin aja ketika diajak naik gunung lagi..

Tapiiiiii, bedanya sekarang lebih ada persiapannya, dulu naik gunung dipikir-pikir agak nekad juga sih, berangkatnya pake sendal gunung (sempet di suruh buat surat pernyataan siap bertanggung jawab oleh pihak Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan tanda tangannya harus bermaterai -_-" karena membahayakan diri sendiri)

Dulu juga camping pake tenda pramuka, bukan tenda dome (jadi itu angin di gunung dinginnya warbiyasaaaa), bawa banyak perlengkapan yang dijinjing, karena tasnya bukan tas carrier dan ampunnya lagi dulu ga bawa sleeping bag, malah bawa sarung (ini di pikir mau ronda di gunung apa ya)



Nah, pada kesempatan kedua ini, dengan berbekal pengetahuan yang ada, jadi beli sepatu gunung, kupluk, sarung tangan, sleeping bag, botol minum filter dan yang sekarang nyewa tas carrier, dan tenda dome. Secara persiapan kesempatan kedua lebih baik dari pertama kali naik gunung Gede.

Selain persiapan perlengkapan yang lebih baik, pada kesempatan kedua naik gunung Gede, kami memutuskan untuk menyewa porter, agar kami tidak kerepotan membawa tenda dan dimudahkan dalam proses masak dan persiapan yang lainnya (karena rombongannya cuma bertiga, jendral)


Mr.Gugun (Jaket hitam-hijau) naik gunungnya pake Turbo, cepet banget
Itu dia, Pak Gugun (Porter Gunung Gede Pangrango, tapi katanya Pak Gugun juga bisa ngeporterin ke gunung yang lainnya sesuai dengan permintaan), serius deh, kalau naik gunung sama porter, kita diuntungkan waktu, karena tenda dibongkar pasang sama Pak Gugun, kalau kita mau masak juga di masakin sama Pak Gugun (pas waktu pertama kali naik gunung, masak nasi liwet, aduh udah repot bawa alat masaknya, ga taunya ga enak nasi liwetnya, hahaha, tapi ya namanya di gunung, di makan juga walopun ga enak) 

Harga dia ngeporterin juga terjangkau sih kalau berangkatnya bersama kelompok yang banyak, hehehe.. mungkin bisa nawar juga harganya, nah kalau No.Kontak Pak Gugun 081912195717

Pak Gugun kelahiran 1958, jadi tahun 2016 ini umurnya 58, tapi naik gunungnya luar biasaaaa, seminggu bisa 3 kali naik gunung kalau lagi rame yang butuh ngeporterin. Kalau di porterin sama Pak Gugun, banyak cerita seru yang dia ceritakan, mitos-mitos gunung Gede, binatang buas gunung Gede
Nyewa porter untuk naik gunung itu ga akan rugi deh..hehehe..trik supaya bayar porternya tidak terlalu terasa mahal, ajak rombongan minimal 10 orang, jadi kan seorang cuma 60ribu aja, terjangkau!

Sehat-sehat terus ya Pak Gugun!












Jalur pendakian yang kami pilih menuju Puncak Gunung Gede adalah Jalur Gunung Putri, kami pilih karena jarak tempuhnya tidak terlalu jauh, dan jalur pendakiannya tidak terlalu ekstrim, dan ketika kita sampai, kita langsung menuju alun-alun Suryakencana yang viewnya biyuutifuuulll :)

Sebetulnya ada 3 jalur pendakian menuju puncak gunung Gede Pangrango yakni jalur Gunung Putri, jalur Cibodas, dan jalur Selabintana.
Tapi jalur Cibodas dan Selabintana tracknya cukup sulit untuk pendaki pemula, Cibodas aman sih, cuma kekurangannya itu lebih jauh jarak tempuhnya, yang parah mungkin jalur Selabintana, kebayang aja dari Sukabumi jalan ngebelah gunung ke Cianjur dan katanya setelah denger-denger kabar, jalur Selabintana banyak pacetnya (jadi cukup sulit itu jalur Selabintana tuh)

Jalur Cibodas relatif lebih aman, hanya saja  kita naik dari bawah Cibodas, lalu ngecamp di Kandang Badak yang notabene masih 3 jam lagi menuju puncak (dan 3 jam itu jalurnya cukup ekstrim, karena melewati tanjakan setan, setelah itu jalur pendakian cukup sulit)
Ini dia, jalur yang paling ditunggu-tunggu dari Jalur Pendakian Gunung Putri: Jalan Lurus, kalau sudah sampai sini, tinggal 2 detik lagi sampai di Alun-alun Surya Kencana
Kesimpulannya dari tulisan yang cukup panjang di paragraf tadi adalah silahkan pilih jalur yang sesuai dengan kemampuan sodara-sodari, tapi kalau saran saya, mending lewat jalur Gunung Putri, karena saya naik 2 kali ke Puncak Gunung Gede lewat Jalur Gunung Putri. #TeamGunungPutri


THE BLOOM EDELWEISS



Ini dia kelebihan kalau kita naik lewat jalur pendakian Gunung Putri:  Alun-Alun Surya Kencana yang dipenuhi oleh Edelweiss, 

Tumbuhan ini konon katanya adalah bunga abadi, karena ketika sudah dipetik tidak akan layu lagi.
Tapi buat apa dipetik, justru dengan dipetik, kita akan kehilangan indahnya perjuangan mendaki gunung.
Edelweiss is very beautiful! of course it's more beautiful if you can see with your own eyes, your very own eyes!

Pas sampai di puncak, pas edelweissnya sedang mekar, kata pak Gugun, lebih indah kalau belum mekar, ah tapi mau mekar mau tidak, sama kecenya!

You have to see it yourself.
A huge field with a warm sun shining us, an Edelweiss complete the view!

Alun-alun Suryakencana.




Kita lanjut jalan ke tempat kita camp, nah dari jalur keluar Gunung Putri menuju tempat camp, kita jalan lagi sekitar 10 menit, tenang, jalannya lurus, tidak menanjak lagi, hanya saja kalau kalian gampang masuk angin, gunakanlah jaket atau kupluk atau penutup kepala lainnya, walaupun siang hari.

Karena teman saya pas naik sih semangat, udah nyampe Surken juga semangat, pas jalannya seperti yang sehat-sehat aja, ehhh nyampe tenda langsung tepar masuk angin. Jadi kurang lama menikmati alun-alun karena sakit, hehehe, sayang banget kan?

Nah, enaknya kalau kita pakai porter, maka si porter akan naik duluan dan akan mendirikan tenda terlebih dahulu, jadi sudah cape naik, lalu kita tinggal beres-beres dan masuk tenda untuk beristirahat.

Pak Gugun ini membuat tenda pribadi dari plastik dan ga kedinginan si Pak Gugun, kita aja tidur di dalem tenda dinginnya minta ampun, Pak Gugun di saung plastik bisa tidur nyaman, yaaa namanya juga profesional yak..heheheheu.



Dari Alun-alun Suryakencana menuju Puncak Gunung Gede kita harus naik lagi, kurang lebih perjalanan sekitar 1 jam menempuh jalur yang cukup menanjak.

Perjalanan kami mulai pukul 4 pagi (agak telat dikit karena sarapan dan beres-beres dulu), berangkat pukul 4.15 pagi karena kami mau mengejar sunrise di puncak, dan hasilnya telat sekitar 15 menit. tapi masih tetep kebagian lah ya sunrisenya, ga terlalu telat-telat banget.

Perjalanan 1 jam nanjak subuh-subuh itu cukup luar biasa, udaranya dingin, tapi napasnya engap, hahaha, tapi untuk view sebagus foto di bawah, its worthed!



Its really good to see the sun rises again, the air is so fresh, incredible feeling up there! How Great Is Our God!




View yang mungkin sering terlewat para pendaki Puncak Gunung Gede adalah view di atas ini, viewnya amazing!

Kenapa sering terlewat? karena memang posisinya tidak terlalu puncak, masih ada di daerah sekitar pendakian, di beri tahu view ini oleh seorang teman yang dulu juga pernah fotoin di tempat ini.

Isn't it cool?


Tujuan kita naik gunung adalah untuk turun kembali ke tempat asal kita dengan selamat. Setelah kita menikmati view dari atas Puncak Gunung Gede, sekarang markipul.

Jalur pulang kita pilih jalur Cibodas, kenapa?
1. Karena di Cibodas, banyak akses angkot menuju Cianjur (angkot dari Gunung Putri menuju Cianjur cukup sulit, kata pak Gugun harus di carter, harganya 120 ribuan, wadaw mayan juga yak)
2. Setelah melalui tanjakan setan, jalur turun berupa bebatuan, jadi tidak takut nyasar, ya lewat Gunung Putri juga tidak akan nyasar sih, tapi alasan ini diungkapkan lumayan buat nambah-nambahin kata-kata di blog..hahahaha
3. Karena banyak tempat singgah untuk foto-foto di sekitar jalur pulang melalui Cibodas
The Legendary TANJAKAN SETAN
yang bawa kamera ya tugasnya motoin, yanasib gapunya foto di tempat ini :(
Nah spot yang pertama adalah Tanjakan Setan, sekarang yang kami hadapi adalah Turunan setan, kenapa dinamakan Tanjakan Setan? karena mungkin Tanjakannya itu sangat curam, hampir 90 derajat, dan membuat setiap orang yang naik akan berkata "SETAN NIH TANJAKAN!"
hahaha.. itu baru hipotesa awal.. kebenarannya tidak bisa di pertanggung jawabkan!

Curug... ( lupa lagi namanya :( )
Spot kedua adalah curug ini, lupa lagi namanya :( spotnya dekat kandang batu, tidak jauh dari lokasi air panas di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

Spot ini jarang di kunjungi, karena mungkin tidak terlalu besar, tapi menurut saya ini spot yang tidak kalah kerennya dari spot lainnya.



Nah ini spot ketiga yang ditunggu-tunggu oleh kami, yakni spot air panas, disini kita bisa berendam kaki atau seluruh tubuh kita, saya sih memilih untuk hanya berendam kaki, karena males ganti-ganti celananya.

Tapi tenang, buat yang mau berendem seluruh tubuh, di deket sini bisa ganti baju sambil sembunyi-sembunyi di belakang dedaunan.hehehe..


Sebelum tiba di pemberhentian akhir, kita foto dulu di jalur ini, jalur ini sering dilalui oleh para pengunjung curug Cibereum, keliatannya buat para pendaki, foto disini mah cemen, tapi kan jarang-jarang kesini bawa tas carrier sama matras, jadi kami sempatkan untuk foto di jembatan ini.

Cuplikan kalimat dari pemeran film 5cm saya pilih untuk menutup tulisan Perjalanan Naik Gunung Gede : "Dengan naik Gunung, kita bisa tahu siapa diri kita sebenarnya"

Take nothing but picture, Leave nothing but footprint